Tentang Petualangan Saya
Saya Jhon Erickson Ginting, “Kuli Bor” atau drilling engineer yang pernah nyasar ke berbagai negara di dunia. Setidaknya saya pernah pergi ke lebih dari 30 negara di dunia tetapi hanya punya kesempatan menjelajahi 25 diantaranya. Afrika dan Timur Tengah adalah kawasan favorit saya selain Amerika Selatan. Sayang, saya belum punya kesempatan pergi ke Amerika Selatan sana.
- Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Singapura
- Asia Selatan: Srilanka, India & Nepal
- Asia Timur: China, Tibet, Hongkong, Macau, Korea Selatan
- Afrika: Mesir, Tanzania, Kenya, Malawi, Uganda, Rwanda, Mozambik, Sudan
- Timur Tengah: Irak, Israel, Palestina, UAE, Qatar, Yordania
- Eropa: Turki dan Austria
- Australia: South Australia
Sebagaian besar perjalanan saya adalah perjalanan yang spontan tanpa rencana. Biasanya, saya hanya menentukan dimana perjalanan dimulai dan dimana berakhir. Sering juga saya travel tanpa buku panduan seperti Lonely Planet, Rough Guide dan lain-lain. Kalaupun travel ke luar negeri, saya selalu cari negara yang negaranya tak memerlukan visa untuk dimasuki atau visa negara tersebut “mudah” didapat. Biasanya saya merayu petugas konsuler untuk mendapatkan visa di beberapa negara yang tidak memberikan fasilitas bebas visa atau VOA kepada pemegang paspor Indonesia. Hotel dan penginapan juga hampir tak pernah saya reserved. Saya selalu suka mencari hotel dengan cara “go show”. Jadi, jangan pernah tanya saya soal penginapan sebab saya paling tidak mau ambil pusing mau nginap dimana…:-p. Sayang, setelah menikah hobi saya cari penginapan dengan “go show” harus saya kubur dalam-dalam karena istri saya tak pernah setuju dengan cara saya yang unik tersebut…..:-p.
Travel dengan cara saya memang memberi banyak “kejutan” atau “thriller”. Nah, “kejutan” itulah yang selalu saya cari dalam perjalanan-perjalanan saya. Bosan rasanya kalau travel tanpa “thriller”. Bagi saya “thriller” itulah yang membuat “suasana perjalanan lebih hidup” . Untuk mendapatkan “thriller” tersebut, saya juga banyak melakukan “Off beaten track traveling” atau travel di tempat yang tak menjadi tujuan wisata selain traveling di negara konflik tentunya. Sayang, pengalaman saya traveling di negara konflik taklah seheboh yang saya duga. Menyusuri dunia “Underground” atau dunia bawah tanah suatu negara jauh lebih mendebarkan menurut saya. Berurusan dengan “hal-hal yang tabu” memang selalu membuat adrenalin mengalir deras. Selalu ada sesuatu yang menarik untuk diceritakan di “kawasan kumuh dan berbahaya” , “red district”, “dunia malam”, dan di “tempat-tempat tabu” lainnya.
Walaupun beigtu, perjalanan saya taklah melulu soal “thriller”. Saya juga menikmati hal-hal lain, terutama yang bersifat eksotis dan memperkaya hidup. Saya senang bertemu dengan suku-suku eksotis di berbagai negara. Selain itu ada juga kisah wanita-wanita yang berani membuat perbedaan. Menyapa orang asing di perjalanan adalah salah satu kegemaran saya untuk mendengar kisah-kisah hidup yang inspiratif walaupun ada beberapa kisah yang saya dengar tidak bermutu dan nggak penting untuk diceritakan. Tentunya saya juga tak lupa menceritakan hal yang ringan-ringan saja dan bikin ketawa. Humor selama perjalanan itu penting.
Blog ini memang tak bercerita banyak tentang indahnya suatu negara atau tempat wisata kecuali yang saya anggap sebagai tempat-tempat eksotis di dunia. Saya tak mau “mengajari” pembaca bagaimana harus pergi ke suatu negara, soal hotel, soal transportasi dan segala macam informasi “tetek-bengek” yang nggak perlu. Biarlah setiap orang mendapatkan sendiri pengalaman travelnya. Tapi, walaupun begitu saya selalu berusaha menjawab jika ada hal yang ditanyakan oleh pembaca tentang dunia traveling dan juga tempat-tempat wisata sepanjang saya punya pengetahuan tentang hal tersebut.
Jadi, blog saya ini bercerita taklah banyak bercerita soal “backpacking” karena banyak yang lebih jago dari saya soal itu. Blog ini lebih banyak berisi kisah dari orang-orang yang saya pernah temui dalam perjalanan saya. Dan, saya belajar banyak dari mereka. Bukankah itu esensi dari sebuah perjalanan?
Shalom Jhon. Luar biasa kisah-2 perjalananmu ya. Kakimu sudah menginjak begitu banyak tanah suku bangsa di dunia, mirip kaki para misionari. Selamat berpetualang ya.
Bang Henry….
Wadoh…Shallom juga…Sebenarnya yang luar biasa belum aku tulis nih bang..hehehe..soalnya sangat Kristen sekali…Impian masa kecil dan sedikit rasa petualangan bang….Hahaha..ini dia nih….misionarisnya belum…..Thanks udah mampir…GBU
horas..bang, waduhh menarik sekali petualangannya,… tolong bantu saya bang gmna cara bs pergi ke new caledonia…
Dear Djeku,
Waduh saya bukan travel agent bro….Mungkin coba click link ini: http://en.visitnewcaledonia.com/your-trip/pratical-information Mudah-mudahan bisa membantu.
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
like this banget dg blognya abang. mantep abis,weh pokoke ;p
Epi…pasti tahu Kak Daisy ya…hehehehe
regards je
hahahahaha ktauan deh. iya kmaren si kkk promo tuh ;p
berikan no tlp kamu, saya ingin ke uganda april ini, saya ingin tau cara mendapatkan vis
awesome 🙂
Thanks…..
regards je
Bang Jhon…
Ternyata di sinilah kau menumpahkan kisah-kisah petualangan gilamu hahaha… Seru membaca cerita-2 di sini. Fotonya juga bagus-bagus.
Sukses terus ya, Bang dan happy new-style travelling with your wife 🙂 GBU.
Hahaha….thanks sudah berkunjung Lis….Bahasa lainnya, tidak bakalan ada lagi jalan-jalan model seperti ini…Istriku bilang aku bakal dianggap nggak ada lagi kalau melakukan jalan-jalan model gini lagi..heheheh
regards je
Waaahh, Bang Jhon, aku tiba2 nyasar ke blog abang ini gara2 lagi nyari info tentang negara2 yg ga perlu visa untuk dikunjungin. Eh ternyata nemu blog abang dan isinya sepertinya menarik sekali. Belom sempet baca sih, tapi dari ‘about me’ nya aja udah menarik. Jadi penasaran me’jelajah’ isi blog ini karena kalimat ini: “Kebanyakan cerita di blog ini adalah tentang interaksi saya dengan orang-orang yang saya temui dalam perjalanan, kegilaan-kegilaan yang kami lakukan, sisi gelap dari dunia petualangan, dan juga pelajaran tentang hidup dari orang-orang yang harus menghadapi kenyataan hidup yang sangat pahit.”
Aku juga suka banget traveling, tapi belum punya kenekadan spt bang Jhon. Mudah2an blog ini bisa jadi inspirasi buat aku.
Terima kasih.
GBU 🙂
Terimakasih Marcella…Jadi terbang melayang neh dipuji…..hehehehe..Silakan dengan bebas membaca…..Yup, saya memang lebih suka mengalami interaksi dengan penduduk atau suku-suku yang saya temui di perjalanan supaya memperkaya hidup dan pengalaman…..Berkunjung ke tempat-tempat wisata juga iya tapi pengalamannya tidak sekaya ketika bertemu dengan orang-orang asing di perjalanan…It is an awesome experience…..
regards
je
Hallo John, seru sekali membaca blog kamu. Ingin juga rasanya melakukan hal yang sama seperti kamu. Tapi sayang, keluarga dan usia mungkin sudah menjadi penghambat.
Tapi yang penting, salut untuk jalan-jalan nekad yang kamu lakukan, dan saya sangat menghargai orang-orang seperti kamu, yang jalan-jalan ke luar negeri untuk mengenal lebih jauh negara dan penduduk tersebut, dibandingkan mereka-mereka yang jalan-jalan ke luar negeri hanya untuk berbelanja dan sekedar foto-foto obyek-obyek turis yang sudah terkenal dimana-mana. Membosankan, yang seperti itu!
Semoga petualanganmu terus berlanjut dan penjelajahanmu terus meluas.
Dan semoga Tuhan tetap melindungi kamu.
Shallom!
(oh ya, mau minta ijin, bolehkah saya me-link kamu di blog saya? terima kasih sebelumnya, kalau memang diijinkan)
Mbak Adelle, Terimakasih atas apresiasinya. Terus terang awalnya saya tak mau menulis pengalaman traveling saya karena saya melihat orang Indonesia suka travel dengan cara yang pop. Tetapi kawan-kawan “memaksa” saya menulis dan jadilah tulisan ini. Hm…”Nobody is too old for travelling” mbak. Saya nanti akan ceritakan tentang pertemuan saya dengan traveler-traveler yang sudah 60 tahun keatas dan berani keliling dunia bersama pasangannya. Mungkin bisa menambah semangat untuk traveliing..hehehehe. Silakan aja me-link blog saya di blog mbak Adelle. Terimakasih untuk itu sebelumnya. GBU regards je
Terima kasih John, dan cuma mau kasih tahu, blog kamu sudah saya link di scojas.blog.com. Belum banyak yang ditulis sih, baru saja memulai menulis blog.
Keep on going ya!
(hmm, makasih atas inspirasi dan motivasinya….nanti saya diskusikan dengan suami dan anak saya yaa…hahaha)
nice blog 🙂
Terimakasih….
keren bang, blog n info2nya…
rere sitanggang
Terima kasih Rere. Kapan-kapan mampir lagi….
regards je
Afrikanya kok ga singgah ke Cape Town, bang???
Indah pantainya…:)
Ini awalnya perjalanan keliling dunia tanpa rencana Re…dan awalnya juga saya tak punya visa kecuali visa mesir. Nah di sepanjang perjalanan menyusuri Afrika, saya apply visa suatu negara di negara tetangganya. Sayangnya aplikasi visa Afsel saya ditolak terus karena tidak apply di Indonesia dan di negara saya tinggal (Turki dan Malaysia). Jadilah, Afrika Selatan tidak masuk dalam list saya. Kalau pantai indah, di Afrika Seychelless dan Zanzibar yang terkenal. Saya cuma sampai di Zanzibar…..
regards je
cadassss…:)
tapi asik cerita2 lo ttg semua perjalanan yg lo lakuin..
rere
Hehehehe…makasih euy….padahal awal nulis kirain ga ada yang suka Re…sumpeeeee……!!! regards je
Bang
baca blognya bikin gw terpukau
perjalanan abang betul-betul jadi referensi untuk perjalanan-perjalanan gw selanjutnya
sukses ya bang
im your big fan!
Terimakasih Teddy. Syarat jalan-jalan model gua sederhana aja kok; “Don’t die….” Semoga kamu bisa travel lebih seperti saya, menjelajahi tempat2 yang masih liar dan menantang.
regards je
Salam kenal Bang Jhon,
Seru baca2 blognya, kapan2 mampir ke Asia tengah (negeri Stan), saya sedang di Kyrgyzstan (kuli pasir :P)………… sukses Bang ditunggu cerita2 berikutnya…
Yadi,
Salam kenal juga Thanks ya sudah berkunjung. Hehehe, sebenarnya saya dapat tawaran kerja di Kazakhstan tapi waktu itu saya pingin pulang ke Indonesia untuk cari istri dulu….Sukses buat kamu juga..
regards je
wuih seru ceritanya bang ginting…salam kenal!!! setuju sekali dengan visinya si abang melakukan wisata. Walaupun belum sebanyak abang negara yang dikunjungi tapi wow..wow..buat aku berpacu tuk kerja giat selama setahun penuh dan endingnya travelling sebagai refreshing. Thanks atas info2nya.
Salam kenal juga nde Karo..hehehehe…..traveling sampe tua…..kalau saya mungkin dulu traveling lebih kepada thriller daripada wisata karena banyakan negara yang saya masukin adalah negara konflik…..hehehe……
Bujur….
wow wow wow…keren! salam kenal, saya suka travelling tapi tidak se-expert bang ginting…keluar negeri aja baru asia tenggara (standar banget yak) 🙂
di tunggu tulisan berikutnya…
Hi Tika,
Thanks sudah berkunjung……Saya bukan expert euy..hehehe…Kalau sudah pergi ke Asia Tenggara sudah lumayan tuh…Kurang dari 10% penduduk Indonesia yang pernah pergi kesana……Travel is about a journey…Kemanapun pasti ok kalau dinikmati….
regards je
Baca postingan-postingan di blog ini rasanya sudah seperti ikut backpacking-an juga 😀
Tapi foto-foto perjalanannya dibanyakin dong 😮
Mama Rani, terimakasih masukannya. Nanti saya masukin deh foto-foto yang lainnya.
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Aku juga senang jalan jalan turang, tp yang nyaman dan aman, setuju dengan pendapat eda itu, pasti dia seperti naik jet coster nungguin abang pulang, Amien abang bisa merubah kebiasaan yg extrem2 itu. Good luck. 🙂
Hehehehe….sebenarnya dia pingin ikut juga tapi karena hamil jadi nggak bisa pergi saja….jadi intinya saya nggak boleh pergi sendirian…..gitu lho mbak e…..
Betul betul bang,aku setuju juga tu dengan istri abang, kayanya itu udah naluri para istri2 bang, manusiawi banget deh ,termasuk aku juga begitu kali,hehehhehehe
Bukankah para suami2 juga ga mau ditinggal sendirian 🙂
bener2 menarik tulisan abang,hampir seharian di hari minggu ini saya baca tulisan abang.saya mulai tertarik sama dunia travelling sejak tahun kemaren,yah meskipun baru di negara2 asia,tapi pengalaman ya lumayan seru juga,menurut saya travelling itu bukan sekedar gaya-gayaan,atau wasting money tapi lebih tepatnya melihat sisi lain kehidupan dan hal-hal baru dalam hidup,dan saya sangat setuju dengan semua yang sudah abang tulis dan muat.tetap semangat menulis blognya bang..karna ini sangat bermanffat untuk orang banyak,dan tolong di jawab beberapa pertanyaan yg saya benar2 tidak tahu ya.terima kasih
Sisy,
Waduh, makasih nih. Kupingku jadi besar hehehehe. Semua pengalaman itu menarik kalau dibuat menarik Sis, mau di Asia, Afrika, Amerika, dan tempat2 lainnya. Saya tidak banyak menulis tentang Indonesia tetapi sebenarnya sebelum travel kesana kemari saya lebih dulu travel di Indonesia. Hampir 2/3 provinsi di Indonesia pernah saya masuki. Tetapi saya harus mengingatnya kembali satu persatu karena rata2 pengalaman travel saya di Indonesia usianya sudah hampir 20 tahunan…hehehe….Sisi kehidupan memang lebih menarik untuk diceritakan dari sekadar menceritakan tempat indah. Pengalaman bertemu orang-orang dari berbagai belahan dunia membuat kita kaya dengan pengalaman…….
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
& sampe detik ini keinginanku untuk ngebolang ke afrika tak pernah pudar bang,, makin kesini makin menjadi2 malah 😀
Hi Do…kemane aje lu…hehehe…siplah kalau gitu….pasti bisa kalau udah tekad dan nekad..hehehe regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
blognya menginspirasi, bang. 🙂
ditunggu terus ya ceritanya. 🙂
Terimakasih Moris…..
regards J.E Ginting
https://ginting.wordpress.com/
Hai bang jhon salam kenal,
Saya baru mulai blogging dan senang travelling tapi tentunya jam terbangnya tidak setinggi abang. Tapi semoga dapat mengejar sebelum tuwir hihi
Salut buat abang yg tetep travelling dgn istri. Kadang soalnya saya liat byk pasangan meninggalkan pasanganny sewaktu travelling padahla masa masa travellinglah bonding time yang baik sekali. Smoga nanti dapet pasangan yg mau ajak saya keliling dunia Amiiinnn hehhe
Mohon izin menaruh link web abang y ntar di blog saya thanks and travel safe!
Terimakasih Lenny,
Kalau travel sendirian apa enaknya? Bawa istri dan anak pasti lebih seru.hehehe. Sekarang saya belum bisa kemana2 lagi karena anak saya baru lahir. Semoga kamu bisa juga keliling dunia sama pasanganmu kelak. Silakan saja ngelink Len….
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Saudaraku Ginting
Membaca kisah perjalanan ini memang luar biasa, sangat menguji adrenalin. Saya bermaksud ke israel lewat amman yordania. Tolong dibantu bagaimana caranya masuk israel? Apakah harus ngurus visa di kedubes israel di amman atau bisa langsung ke imigrasi perbatasan dan mendapatkan ijin masuk. Mohon masukan dan info nya ya
daniel sumbayak
d2000y@yahoo.com
Lae Sumbayak,
Sekitar tahun 80-an dan awal 90-an, masuk Israel dengan visa on arrival masih memungkinkan. Tetapi, sekarang sudah tidak bisa. Kalau tak salah tahun 2008 aku mencoba masuk Israel kembali melalui Amman dan Sinai, tetapi aku batalkan karena aku mendapat informasi bahwa untuk orang Indonesia visa harus diurus sebelum keberangkatan. Paling mudah mengurus visa Israel�adalah dengan cara memakai jasa travel agent yang suka bikin holyland tour (hanya ngurus visa bukan ikut tour). Cara yang lain adalah dengan mengurus di kedutaan Israel di Singapura (kalau mau berjuang sedikit). Websitenya:http://www.mfa.gov.il/MFA/About+the+Ministry/Consular_affairs/Visas.htm#B/2 Jenis visanya: B2.Formulir permohonan visa bisa didownload di http://www.mfa.gov.il/NR/rdonlyres/44168E15-E688-4377-9DE1-A93922EB0860/0/EntryVisa.pdf Visa tidak ditempel di paspor tetapi dicatat di imigrasi Israel di setiap entry point (pintu masuk). Nanti di imigrasi, kita dikasih kertas pengganti visa yang dicap oleh petugas imigrasi. Dan, selama di Israel kertas ini tidak boleh hilang. Dari Amman, kita naik taxi ke “Friendship Bridge”, Tiga tahun lalu ongkos cuma 5-6 dinar Yordan. Aku masuk ke Israel 12 tahun yang lalu jadi s
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Salam kenal bang! Thanks atas blognya, saya lagi cari Google “toilet2 jorok di dunia” infonya dari blog Anda. Ini akan jadi blog favorit saya. Saya bayangkan anda mulai travel dari gondrong sampai rontok… Hehehe
Jeffrey
Salam kenal bung Jeffrey, terimakasih atas apresiasinya…..Hahahaha, benar…Saya mulai travel jaman kuliah dengan rambut gondrong tahun 90-an awal jaman loncat kereta tanpa bayar sampai rambut di kepala saya udah pada rontok nih…….Satu kesamaannya, saya tak pernah pakai rencana kalau travel……hehehe
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
shaloom!
nice blog 🙂
sangat mmbrkati n smoga bisa mmbrkati lbh banyak org lagi 🙂
Paula, Terimakasih….God bless…
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
nice blog! 🙂
moga2 suatu haru saya juga bisa menjelajahi dunia!
hoho..
Nita,
Semoga tercapai keinginannya. Saya bermimpi keliling dunia saat saya masih berumur 7 tahun….heheheheh
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
salam kenal pak,,,boleh saya minta alamat emai nya,,,,,saya ingin tanya tanya soal visa tx…..
bang, saya mau tanya .. bang kapan lagi jalan nya bang, kalo saya mau ikut bisa gak ?
Dear Barbar, Bukannya nggak mau ngajak. Tapi, sejak punya anak saya memang tak pernah travel jauh kecuali kalau ada urusan kantor. Mungkin nanti kalau anaka saya udah cukup gede, baru travel jauh lagi…. regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
ntar kalo udah mau adventure lagi, jangan lupa ajak2 ya bang .. hhee
Barbar, Biasanya yang ikut saya traveling pasti teriak2 ketakutan dan stress..hehehehe…masih pingin ikut? regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
pengen banget yg kyk gtu bng, soalnya jadi bacpakers udah hobi saya bng, tpi saya masih pemula , masih bnyak belum tau, saya pernah jalan si bng, cuman deket2 aja kok, kyk singapur,malaysia,thailand…saya pengen banget tu bng,adventure ala bng ginting, yg pastinya tu minim budget bang ya ? tidur dibandara, cari penerbangan malam,atau subuh .. supaya gak perlu nginap di hotel ..heheheh, gtu gak bng ?
Hi Barbar, Kalau yang kamu sebutkan seperti tidur di bandara, naik bus malam, etc itu bukan adventure bagi saya tapi hal yang biasa saja. Semuanya juga melakukan itu. Banyak yang saya tidak ceritakan dalam blog saya ini tentang petualangan2 yang lain. Bagi saya petualangan harus membuat adrenalin saya mengalir. Makanya saya hampir tak pernah merencanakan perjalanan saya, nyari hotel dengan cara “go show”, tak pakai buku panduan, menyusuri daerah2 rawan dan berbahaya termasuk negara2 yang sedang konflik, memasuki kawasan2 “underground”, Intinya saya suka menyusuri kawasan2 yang tidak dilalui olehturis. Selama perjalanan saya, saya sudah sering sekali hampir dirampok, diinterogasi oleh intelejen dan polisi, bergaul dengan bekas rampok, anggota mafia, pengedar narkotik, pelacur, mucikari,dsbdi berbagai negara yang saya kunjungi karena “ide traveling saya yang tidak umum” tadi. Tentu saja petualangan seperti arung jeram grade 5 di Uganda atauberlayar di tengah badai juga pernah saya lakukan. Tahu reaksi orang-orang yang menemani saya? Ada yang menjerit ketakutan, mewek minta pulang, dsb….heheheh. Makanya saya lebih senang travel sendirian atau dengan orang yang sama gilanya….”-p. Tapi, sekarang saya tak mungkin melakukan seekstrim itu lagi karena sekarnag udah punya anak, artinya sudah ada tanggung jawab. Mungkin kamu tidak akan merasa seru lagi kalau jalan sama saya…heheheheh. Mungkin kamu bisa mencoba dari yang paling mudah dulu seperti travel tanpa buku panduan atau travel tanpa rencana. Tentukan saja dimana kamu mulai travel dan dimana berakhir. Tentang bagaimana kamu tiba di tujuan akhir, kamu sendiri yang tentukan caranya. Bagaimana, mau coba? regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
gokil, asik banget tu bng, saya mah mau banget adventure yg kyk gtu, pengen nyobain gimana hidup kyk ‘ film dokumentasi NatGeo itu bng ‘ HOW U SURVIVE ‘ 😀 ,, jadi pengen banget lah ikut adventeru ama abg.. klo menurut saya sih, orang yg kayak abng nih, udah bagus banget tu bng, di national geograpi … hehehehe :))
Barbar, Kamu juga bisa…..yang perlu cuma nyali dan common sense. Saya banyak bertemu dengan traveler-traveler yang suka travel dengan cara saya. Kami semua setuju dengan satu perkataam, ” Never loss your dignity and common sense”. Artinya, jangan pernah kehilangan akal sehat dan juga jangan pernah jadi pengecut. Kalau kamu punya tipe gampang takut kalau tersesat, mau dikeroyok puluhan orang, mau dirampok orang, diperas, atau diancam…..ya jangan lakukan traveling seperti cara saya. Kamu nantinya jadi beban. Hm, sayangnya saya bukan wartawan bro. Saya engineer di perusahaan minyak. Makanya, saya tak begitu bisa menulis..hehehee..Oklah Bar, nanti saya kabarin kalau mau pergi ke “negara-negara aneh” lagi. Tapi, bukan dalam waktu yang dekat.
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
ok deh bang … ditunggu kabarnya ya bng
nice, great.
baca tulisan2 di blog ini menarik sekali. Efeknya jadi tambah pengen travel dan banyak sekali pertanyaan yang ingin aku sampaikan. 😀
tp belum ada kesempatan dan dana
Lanjutkan, masih ditunggu pengalaman2 yang lain.
btw, pengin dan kangen lagi melakukan perjalanan lagi ga ?
kurnia
Bro Kurnia,
Maaf nih baru bisa saya balas sekarang. Terimakasih atas apresiasinya. Mengingat kesibukan saya dalam pekerjaan dan bisnis, sulit rasanya melakukan perjalanan lagi dalam waktu dekat. Orientasi saya sudah berbeda setelah berkeluarga. Saya sekarang punya anak. Jadi, tak mungkin melakukan perjalanan se-ekstrim dulu.
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
Salam kenal mas
artikelnya sangat membantu sekali bagi pemula seperti saya
salam
Horas Bang,
salam kenal… aku baru pertama lihat blog abang pas lagi cari2 syarat visa Indonesia untuk tamu ku… senang bisa ketemu blog abang… bisa belajar ttg negara luar dengan membaca blog abang…. -Akim-
Horas juga Kim…..mauliate atas apresiasinya…/
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
Bang Jhon, terimakasih banyak atas informasi yg di share di blog ini, sangat-sangat menarik dan bernilai. Saya mohon info, apakah utk memasuki Jordan (khususnya, dan negara2 yg bisa pakai visa on arrival, pada umumnya) dapat ditempuh juga melalui jalur darat? maksudnya, apa visa tersebut juga bisa di dapatkan di perbatasan darat antar negara, atau hanya di airport (melalui jalur udara) saja? terimakasih 🙂
Itho,
Mungkin kamu perlu baca tulisan saya di awal-awal soal melintas perbatasan darat di berbagai negara. Saya paling malas travel pakai pesawat. Soal visa, tak melulu saya dapatkan di perbatasan darat. Sering juga saya mendapatkan visa di negara tetangga dari negara yang saya akan tuju. Maklum saja, saya kalau travel bulanan bukan mingguan. Seperti visa Jordan, saya mendapatkannya di Turki.
regards regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
Salam kenal pak Ginting..
ada beberapa blog yang mengatakan bahwa ke Chile kita bebas Visa.. kok negara tersebut tidak ada dalam daftarnya?? Saya juga senang dengan amerika Selatan, tapi masih baru ke Meksisko saja..
Terimaksih atas infonya yang sangat bermanfaat..
Sukses selalu..
salam untuk keluarga semua..
GBU
Mas/Mbak Gigi,
Kalau blog lain suka main asal cabut, saya selalu pakai link, referensi atau pengalaman pribadi saya sendiri. Soal bebas visa Chili, website kementrian luar negeri Indonesia yang memberi informasi. Link-nya soal negara2 bebas visa versi kemlu bisa dilihat di:http://www.kemlu.go.id/Pages/ServiceDisplay.aspx?IDP=5&IDP2=23&Name=ConsularService&l=id. Semoga membantu.
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
Perkenalan yang menarik, layak diikutin 🙂
Saya hanya pesan untuk yang ngikutin cara traveling saya… “Please don’t die”…..:-) regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Mmmm, mengikuti petualangannya maksudnya :), blog-nya. referensi tempat, mungkin dengan cara yang berbeda 😀
Hehehe….minta maaaf kalo gitu….salah pengertian….. regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Santai saja. tak apa mas 🙂
lagi browsing mengenai tibet, terdampar di blog abang ini.. kisah2nya bikin aku semakin liar menelusuri setiap kata di blog ini bang.. hahaa… bagus bagus bgt, ternyata perjalanan itu tidak hanya semata-mata untuk menikmati keindahan alamnya, namun sisi kehidupan yang ada di daerah itu.. aku belajar menulis seperti ini deh, hihihi..
Nde TIgan,
Kalau hanya yang klise2 saja dinikmati jangan sebut diri sebagai traveler, tapi turis….:-). Seorang traveler haruslah menikmati sisi2 kehidupan di setiap tempat yang dilaluinya. Itulah esensinya….
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
Luar Biasa bang,……… Beda dari yang lain. Klo biasanya kita baca tulisan2 tentang wisata and adventure yg melulu tentang hotel dan tempat2 yang umum. Tapi tulisan abang membuka wawasan baru tentang tempat2 yg belum terlalu dikenal menjadi tempat yg buat penasaran untuk jelajahi.
Boleh neh bang minta sarannya buat kedepan, soalnya saya jadi tertarik untuk berkunjung ke negara2 Africa dan amerika selatan.
Salam,……
Dian Aceh
Terimakasih Dian.
Saya hanya bosan dengan perjalana2 yang begitu2 saja…..Percayalah, dengan pekerjaan saya, saya selalu mendapatkan fasilitas kelas satu jika bepergian. Jika melakukan petualangan, saya mau yang sedikit berbeda….Tak masalah. Let me know kalau mau saran….
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
syaloom dan horasssss bang ginting.,.,mantabssss sang drilling engineer.,.,hehehe.,.,saya kebetulan mencari caranya masuk ke Negara india.,.dan ketemulah blog abang.,.,heheheh.,.,salam kenal sang jendral drilling engineer.,.,Tuhan Yesus Memberkati.,Amin,.Gbus
Terimakasih bro Roy…..Semoga sukses jalan-jalannya di India. Tuhan memberkati anda juga.
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
keren ceritanya semua nih..
sangat menginspirasi, kebetulan saya lg cari info tentang HCMH, Hanoi, Sapa, Nepal, Tibet dan nyasarlah saya ke blog abang ini haha…
abis baca-baca makin pinginlah cepat2 sampai disana..
God Bless
Hi Karnadi,
Terimakasih……semoga bisa cepat jalan-jalan ke tempat-tempat itu. But, the real adventure happen when we don’t go to tourist place…..:-)
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
setuju banget ama abang… tempat yang jarang di kunjungi turis itulah yang menjadikan perjalanan itu sebagai petualangan… update terus donk tulisan dan petualangan abang nih…
Rgds,
Karnadi – http://www.karnadilim.com
Halo Mas Ginting,
Perkenalkan saya Christina, sedang ngubek2 soal Afrika.. tiba2 nyebur ke blog-nya mas. Saya berencana traveling 1 bulan dengan suami ke Afrika nih. Negara yang pengen didatengin: South Africa, Zimbabwe, Mozambique, Malawi, Tanzania, Rwanda, Uganda dan berakhir di Kenya.
Nah, saya belum sempet membaca satu per satu blog mas Ginting ttg perjalanan ke Afrika. Saya ingin tanya, apakah possible mengunjungi seluruh negara itu melalui darat? ..aman? 🙂 *paling penting kayanya*
Dan sepertinya semuanya visa di urus di negaranya langsung ya, mas? Kemudian, bole tau berapa lama mas Ginting di Afrika dan kemana aja? Mudah2an mas Ginting tidak keberatan membantu ya.
Salam,
Christina.
Dear Christina,
Kalau kamu mau cari aman ya jangan tanya ke saya karena selama traveling ke berbagai negara termasuk negara2 berbahaya, saya tak pernah tanya soal keamanan. Di blog saya memang tak banyak saya tulis soal bahaya yang saya hadapi karena akan saya jadikan bahan untuk tulisan di buku. Selain itu, kamu sudah pernah pergi kemana aja? Coba cari dulu pengalaman di Asia terutama di negara2 yang sedikit sulit sebelum ke Afrika. Jangan gara2 mau berbeda dengan orang lain kamu melakukan hal-hal yang mungkin bisa membuat kamu celaka. Kalau melihat rencanakamu menjelajah 8 negara Afrika selam 1 bulan, sepertinya kamu belum terbiasa melakukan perjalanan panjang. Kalau matematika dipakai, kamu hanya punya waktu kuran dari 4 hari di suatu negara. Itu namany ikut rally, bukan petualangan……:-). Mental yang masih kamu pakai mental turis, travelke sebanyak2nya negara dalam waktu singkat. Saya travel ke 7 negara Afrika dalam 4 bulan dimana sebagian besar lewat perbatasan darat. Baca dulu beberapa tulisan saya mengenai cara saya mencari visa terutama “1001 cara mendapatkan visa”. Kalau kamu mencari jalan mudah dan aman, mungkin rencana menjelajahi 8 negara Afrika dalam 1 bulan ditunda dulu sampai benar2 siap…….
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
Bang…nga ada kata kata.. ternyata yg kau omongin dulu di kampus kalo kau mau keliling dunia dan mengenal banyak orang jadi juga yah bang…mantap kali kisah kisahnya bang…btw sekali lagi selamat bang atas kelahiran putranya bang..Ruar biasa…mantap kali abangku satu ini…menjuah juah..
Mike,
Cita-cita sudah ada sejak kelas 1 SD……Walaupun tak semua benua, paling tidak sudah memadailah untuk dibilang keliling dunia….:-)
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
boss ginting, kalau ke Mesir dan negara sekitarnya rekomendasi untuk travel selama 10 hari dari jakarta dimana saja, saya mau safari juga, kalau bisa, mohon sarannya….
Mas Igbal, Untuk 10 hari dari Jakarta saya rasa cukup banyak tempat yang sampeyan bisa capai. Kalau saya bisa saran, ittenary jalan-jalan di Mesir untuk 10 hari: Jakarta-Kairo: Hari 1-2 Keliling Kairo dan Sekitarnya termasuk Piramid Giza, Kota Tua, Al Azhar: 2-3 Malamhari ke-3berangkat ke Aswan, tiba siang hari pukul 12 hari ke-4: Keliling Aswan atau ke Elephantine Island Subuh hari ke-5 berangkat ikut konvoi sehari ke Abu Simbel sekalian ke Aswan dan Philae Temple: Malam hari ke-5 berangkat naik kereta ke Luxor. Ada kereta pukul; 5:30 dan 7;30 kalo nggak salah. Dua jam nyampek, Hari ke-6 pagi keliling Luxor dan sekitarnya Luxor Temple dan Karnak Temple. Hari ke-7 menjelajahi Valley of The Kings dan Valley of the Queens. Malam hari ke-7 balik ke Kairo dan tiba pagi hari ke-8. Nggak usah balik ke hotel, langsung naik kereta ke Alexandria, cuma 2 jam. Di Alexandria bisa ke Qaitbey Citadel, Catacombs. Balik ke Kairo hari ke-9 sore atau 10 pagi sebelum balik ke Jakarta. Kalau masih punya waktu bisa ke terusan Suez….. Semoga membantu. regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
waaa sennagnya bisa travelling kemana”
sukses teruss yaa didunia travelling 🙂
Terimakasih atas emailnya. Biasanya saya marah kalo orang ngiklan di blog ini, tapi kali ini saya mengambil policy yang berbeda. Moga-moga sukses dengan bisnis outbound-nya. Mana tahu ke depan bisa kerjasama…hehehehe…
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
hhhee iyaa terima kasih 🙂
ditunggu kerja samanya gan barang kali mau travelling ke tempat kami 🙂
salam kenal 😀
waaaahhhhh….keren banget…. jadi mupeng… terima kasih pak cerita-ceritanya… mantaappp…keren..
Terimakasih Fitri,
Semoga kamu bisa jalan2 keliling dunia suatu saat.
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Wahhhhh senangnya bisa keliling… suatu saat saya juga ingin keliling Indonesia dan menuliskannya dalam bentuk catatan visual fotografi..
salam kenal
Wiwid
http://fototiptrik.blogspot.com/
Semoga kesampaian cita-citanya…..:-)
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Saya kebetulan akan ke Tajikistan bln September ini. Ada kendala masalah Visa Tajikistan. Saya terbamg ke china- urumqi – Tasken. Dari Uzbek – Kyrgistan – Tajikistan lewat darat. Bagaimana unt mendprkan visa Tajikistan ? Sdgkan di Indoneaia tidak ada perwakilan Tajikistan. Ada yg menyarankan lewat Embassy Tajik yg di Pakistan. Sy sdh lakukan, by email sy sdh kirimkan dok2 yg diperlukan. Tp hingga saat ini blm ada jawaban. Mohon saran nya. TERIMA KASIH.
Waduh…Mbak Anny, maaf nih.Kayaknya saya kelewatan membalas pertanyaan anda. Maklum saya sangat sibuk saat itu. Semoga keinginan untuk mendapatkan visa Tajikistan tercapai. Kalau belum pergi, cara yang paling mudah adalah mengurus visa di negara tetangga Tajikistan yaitu Uzbek dan Kyrgistan. Saya melakukan hal seperti ini pada saat menjelajahi Afrika. Banyak negara Afrika kan tak punya konsulat di Indonesia. Klo ada KBRI atau konsuler Indonesia di Uzbek atau Kyrgistan, lebih bagus lagi karena anda bisa tolong untuk dibuatkan surat rekomendasi supaya dipermudah dalam pembuatan visa. Dokumen2 visanya tentunya harus sudah disiapkan dari Indonesia. Saya melakukan berbagai cara untuk membujuk petugas konsuler sampai dapat visa. Semoga saran saya ini belum terlambat….:-).
J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Hah ! uda pasti salut deh gue
blog nya keren Pak Ginting! punya info tentang pengurusan visa ke Afghanistan Pak? terima kasih
Dear Diana,
Terimakasih atas komentarnya. Untuk visa Afghanistan saya selalu refer ke Ibu Desindra. Saya cc juga dia supaya bisa langsung berhubungan. Untuk referensi bisa lihat blog-nya terlebih dahulu: http://perjalananbunda.wordpress.com/2012/01/09/journey-to-the-heart-of-asia-getting-the-visa/
Ibu Desindra…ada yang mau nanya visa Afghanistan….:-)
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
wah, blog-nya menarik banget, saya sampe bingung harus baca dari yang mana dulu. numpang follow bang 🙂
Terimakasih Nona Bajumerah…..:-), Silakan aja di-follow. Kalau mau urut dari belakang dulu…hehehe..
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Kemaren jalan2 ke Gramedia nemu buku traveling “This is Africa” langsung ambil dan bayar di kasir. Soalnya dari dulu cita2 pengen jalan2 ke Africa dan menarik ada cerita perjalanan ke Africa. Belum sempat baca karena jam segini aja masih di kantor (21.25). can’t wait besok weekend mau baca mumpung libur.
Thanks Nizar….sudah beli buku saya. Semoga bisa santai pagi ini dan mulai membaca……..:-). It’s time to enjoy life… regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
ketawa2 sendiri baca This is Africa, cerita begitu mengalir, jujur dan apa adanya. Sedih karena secara ga sadar buku ini udah mau habis aku baca. Biasanya kalo ceritanya menarik seperti ini bacanya akan aku “eman-eman”. Ga sabar untuk This is Africa part 2. Ketika baca kalimat “Kalau boleh berharap, aku ingin perjalananku penuh dengan kejutan, sedikit kegilaan dan ketegangan, serta pelajaran tentang kehidupan. Aku rasa sedikit desingan peluru akan menambah semarak suasana perjalananku” – kalimat ini akuuuu bangettttt hahaha.
Hi Nizar, Sorry baru bisa balas sekarang. Thanks udah menikmati membaca buku TIA. Sebenarnya ada beberapa konten TIA yang disensor yang sudah aku tulis di blog. Kamu bisa melihatnya di sini Konten Sensor Buku “TIA” Di Dalam Blog “Travel X” Mungkin kamu bisa membacanya….:-). Naskah buku TIA 2 aku sudah serahkan ke editor, tetapi aku tak yakin bakal diterbitkan. Buku TIA sepertinya kurrang laku karena mungkin kurang promosi dan aku sendiri tak banyak bergaul dengan kalangan traveler. Aku lebih sibuk dengan bisnis dan kerjaan sekarang. Tetapi, mungkin aku akan menerbitkan buku TIA, khusus bagi penggemar blog Travel X saja. | | | | | | | | | | | Konten Sensor Buku “TIA” Di Dalam Blog “Travel X”Aku menulis postingan ini untuk menghilangkan sedikit rasa penasaran teman-teman yang sudah membaca bukuku tetapi masih ingin tahu konten non sensor. Bagi… | | | | View on ginting.wordpress.com | Preview by Yahoo | | | | |
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Pingback: TENTANG PETUALANGAN SAYA | Travel to The World
salam…
berawal dari searching tentang survival dan traveling akhirnya nyasar kesini. mantap pengalamannya bang jadi serasa ikutan ada di lokasi. btw pernah ke papua kan bang, banyakin dong artikel seputar kehidupan disana baik west papua ataupun PNG nya. saya tertarik banget sama kehidupan sodara2 kita disana. anyway sukses terus bang jangan berhenti menulis..
Koleksi negaranya keren, Mas… Salam kenal ya…