Petualangan Sex Para Traveler
Terlalu naif mengatakan kalau orang travel keliling dunia hanya untuk melihat pemandangan, budaya, ataupun situs-situs kuno. Ada banyak alasan lain kenapa orang traveling ke negeri-negeri yang jauh. Sebagian besar dari alasan-alasan lain ini masih masuk akal seperti wisata kuliner, shopping, petualangan dan sebagainya. Tetapi, ada juga alasan orang melakukan traveling yang mungkin untuk bagi orang Indonesia yang “konservatif”, membuat kepala sedikit berkerut. Salah satunya adalah traveling sambil mencari teman ngeseks di berbagai negara.
Sejarah traveling atau “backpacking” memang tidak terlepas dari sex dan ganja. Para traveler tahun 60-an yang mempopulerkan kata backpacker adalah kaum hippie yang menganut kebebasan mutlak. Ganja dan sex bebas adalah menu utama kaum traveler generasi itu selain petualangan romantika mencari kembali jalan sutera dari Eropa ke Asia Selatan atau yang lebih dikenal sebagai “Hippie Trail”. Seperti tahun 60-an dan 70-an, ganja dan sex bebas masih menjadi menu utama sebagian traveler masa kini. Traveling berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun tak mungkin tanpa sex kecuali berada di negara yang sangat ketat soal ini seperti beberapa negara di Timur Tengah atau melakukan selibat. Sex adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar. Jadi, wajar saja jika para traveler di dunia yang berasal dari negara-negara yang sangat moderat soal sex mencari kebutuhan sex seperti mencari makan dan minum. Sekarang sudah jelas bahwa travel tidak melulu soal jalan-jalan…:-p.
Hal yang paling umum dilakukan oleh para traveler dalam petualangan sex travelling adalah mencari partner di lokalisasi pelacuran atau di bar-bar yang menyediakan pelacur. Sudah terlalu biasa bagiku melihat teman-teman travelerku yang laki-laki dan sebagian kecil perempuan mencari partner sex di negara-negara yang kami kunjungi dengan alasan ingin ”menikmati cita rasa lokal”. Sex memang telah menjadi komoditi di dalam dunia traveling. Bahkan, negara seperti Thailand membuat negaranya sebagai salah satu tujuan wisata sex walaupun image itu mulai dirubah oleh pemerintahnya.
Bagi yang tidak punya cukup uang membayar pelacur atau yang tidak mau “main” dengan pelacur, para traveler biasanya mencari sesama traveler yang mau “berbagi kasih”. Selain gratis dan “bersih”, mereka juga bisa sharing ongkos selama perjalanan ke suatu kota atau negara. Kalau suatu saat dirasa tujuan perjalanan berbeda ataupun sudah bosan, biasanya mereka berpisah dan mencari partner lain. Aku sendiri pernah ditinggalkan teman jalanku karena dia ketemu cewek dan memutuskan melanjutkan perjalanan dengan cewek tersebut. Cinta lokasi memang paling sering terjadi diantara sesama traveler berlawanan jenis maupun sesama jenis. Walaupun demikian, tidak melulu sharing perjalanan dan sharing kamar dengan seseorang berlainan jenis kelamin berarti juga “sharing cairan”. Ada juga yang memang hanya jalan bareng saja, seperti yang pernah kulakukan misalnya (sok suci mode on…..:-p)
Petualangan sex para traveler juga sering terjadi di bar-bar dan night club yang menjadi tempat berkumpulnya para traveler. Di “negara-negara eksotis” yang menjadi tujuan utama para hardcore traveler, pesta gila di bar-bar adalah hal yang biasa. Di Afrika, biasanya pesta malam bulan purnama adalah pesta yang paling gila yang diadakan oleh penginapan-penginapan yang ada disana. Banyak para pemilik penginapan di daerah-daerah terpencil di Afrika adalah orang bule yang tentu saja merasa rindu dengan “kegilaan” yang biasa terjadi di dalam disktotik dan bar di negara mereka. Maklum saja, 99% traveler di Afrika adalah traveler bule. Ganja dan alkohol menjadi menu utama. Mereka hanya memindahkan kegilaan di negara mereka ke suatu tempat yang sangat terpencil di Afrika sana. Pagi harinya, para penikmat pesta biasanya bergelimpangan karena teler. Di dalam pesta gila ini juga sering terjadi hubungan one night stand antara sesama traveler ataupun traveler dengan orang lokal yang menjadi pengunjung bar. Aku sudah terlalu biasa melihat pemandangan seperti ini selama perjalananku di Afrika.
Petualangan sex bukan hanya milik traveler pria saja. Traveler-traveler wanita juga tidak mau ketinggalan. Seorang temanku asal Tanzania (cowok) pernah tidur dengan traveler wanita asal Denmark yang punya cita-cita meniduri setiap pria lokal di negara yang dia tuju…hmmmm. Menurut pengakuan traveler wanita tersebut kepada temanku, dia sudah meniduri puluhan pria dari puluhan negara yang pernah dikunjunginya. Hmmmmm…..seandainya saja kami bisa bertemu (ngarep.com…….:-p).
Sudah menjadi rahasia umum kalau beach boy melakukan petualangan sexual dengan traveler-traveler wanita. Tidak hanya di Bali, di Zanzibar juga kasusnya tidak jauh berbeda. Rupanya, bukan hanya beach boy yang bisa seperti itu. Seorang staf penginapan yang aku kenal di Tanzania memanfaatkan ”sisi liar” dari beberapa traveler wanita ini. Menurut pengakuannya, dia sudah meniduri banyak wanita dari berbagai negara yang menginap di penginapannya. Rata-rata wanita yang masuk perangkapnya diajak ke restoran dulu sebelum diajak “bobo bareng”. Seperti staf penginapan ini bilang, “Wanita juga punya kebutuhan.” Dia benar-benar mengerti cara memanfaatkan kalimat ini untuk mendapatkan traveler-traveler wanita yang haus belaian kasih sayang…..:-p
Selain para traveler yang mencari “sex normal”, ada juga para pedofili yang menyaru jadi traveler bertualang ke negara-negara berkembang untuk mencari korbannya. Para predator ini memanfaatkan longgarnya hukum di negara-negara berkembang seperti Kamboja dan Laos sehingga mereka bisa dengan bebas melakukan “petualangan gila” mereka. Tak ketinggalan kaum homoseksual yang juga ingin mencari sensasi di negara-negara lain yang memungkinkan mereka mencari pasangan seksual. Aku secara pribadi pernah bertemu dengan kaum pedofili dan homoseksual ini dalam perjalananku, walaupun begitu aku tidak mau berkomentar soal cita rasa seks mereka. Itu urusan pribadi masing-masing.
Sexual travelling memang menyenangkan tetapi resiko terkena penyakit juga sangat besar. Kalau Cuma PMS mungkin masih bisa disembuhkan, tetapi kalau AIDS yang kena bisa berabe. Semua tergantung pilihan masing-masing dalam menikmati perjalanan. Aku tak mau menghakimi mereka yang punya tujuan seksual dalam perjalanan mereka. Yang jelas, segala hal yang kita lakukan ada resiko dan konsekuensinya……..
Sorry….nulisnya agak panjang…..soal sex masalahnya……:]]
Copyright: Jhon Erickson Ginting
Sumber: Pengamatan Pribadi dan Pengalaman Teman-teman perjalananku
wkwkwk… ga komplet, abangnya sendiri gmana?
Huahahaha……caranya kan dibikn implisit biar nggak ketara Ted…. regards je
Cerita yang menarik dan berterus terang
Hehehe….Terimakasih Pak Aswir… regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Kurang Menonjolkan Kemampuan Pribadinya Bro..
Mana Ekspresi-Mu!!!! 🙂
Huahauahua…..ntar ada yang ngamuk bro…udah punya istri…..jangan ungkap2 kejahatan lama….Pamali….:-p
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Selama ini main kartu doang ya Jhon! Wakakakkakakkkaka
Hahahahaha…..kan gua udah bilang berapa kali Wil kalau gua cuma “main kartu” doang kok…. regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
.. kalo sampe kena AIDS, itu kalimat yang saya suka.. meskipun demikian, kadang petualangan seks sendiri (meskipun udah berlalu) bila terbuka rasanya tetap menyakitkan pasangan yang sekarang… yang tertinggal perasaan: why me?, kenapa lo milih gue? gue berhak dapet yang jaoh lebih baek dari lo segalanya, seorang lelaki yang sama “tak bernodanya” denganku… hahaha#pengalaman pribadi
Hahaha, Bunda Maia, terimakasih untuk sharingnya. A good lesson from experience of yours…..:-) regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
∂ķΰ suka ceritamu,, hehe
Laen dengan kita para offroaders yg berpetualang mengutak atik benerin mobil demi kesenangan ,, kalo mobil sudah bisa srcuth bagi kami adalah sebuah kepuasan dan orgasmenya adalah bila kita bisa menaklukan ss atou scs ,, hehe walo kadang ada satu ato dua orang yg nyleneeehh tp kami memilih tidak berpetualang dalam sex bang,,,
Salam kenal dr saya ajeng
Hahaha…terimakasih Mbak Ajeng…….Bagaimana yah, memang begitulah adanya. Tak semua traveler seperti itu. Yang saya maksud disini adalah orang-orang yang menjelajahi bumi sampai berbulan-bulan dan bahkan sampai bertahun-tahun. Namanya manusia pasti punya “kebutuhan”. Sering sekali tak ada batas moral lagi karena saking bebasnya. Kalau sampai disini, ya saya hanya bisa mengatakan,” itu urusan masing-masing. ” Saya sendiri pencinta “thriller”. Ketika lolos dari bahaya dalam perjalanan saya yang kebanyakan di negara-negara yang tak umum, itulah “orgasme” saya…..Salam kenal juga.
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
hmmmmm …. ganasssssssss, jadi binggung mau comment apa
Ya sudah, nggak usah dikomen kalau gitu..hehehe J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
hahahah. finally menemukan blog yg simple tapi mendalam, terimakasih sudah berbagi pengalamannya ya bang. btw, untuk saat ini masih tetap travelling kah?
Hi Nando, Terimakasih. Terakhir traveling akhir Desembber 2010. Sekarang lagi sibuk ngurus anak dan bisnis. Mungkin kalo anak gedean dikit, baru bisa traveling lagi. regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
ohh.. sudah lama juga ya. gak ke bayang juga biaya traveling waktu tahun2 lalu. pasti mahal dan informasi juga gak segesit sekarang. Bisnis?. apakah bisnis dalam Travel juga? :). btw,bukunya kapan keluar bang :D. #buku travel maksud saya #
Nah itu dia Ndo. Cara traveling saya beda dengan kebanyakan orang karena jarang pakai informasi atau buku panduan.Kebanyakanketemu orang yang seide untuk jalan bareng dengan cara yang sedikit gila. Terus itu saya gak pernah traveling hanya 1-2 minggu tapi sampai berbulan-bulan. Bisnis tak ada hubungannya dengan traveling. Soal buku…iniyang sulit Ndo.Belum selesai juga. Aku harus cari waktuuntuk menyelesaikannya. regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
mantap deh. wah hebat juga waktu yang akan di habiskan. oh saya kira bisnis yang sama juga. btw, di Jakarta apa di Medan bang?. satu hal yang ingin saya tanyakan, kebanyakan Halak hita, maunya semua uang itu harus di kumpulkan demi masa depan.dengan artian Rajin nabung. ya.. kalo mau travel sekali-kali aja #ala orang tua#. soalnya hal ini masih klise banget kalo kerjaannya hanya habisin uang tanpa nabung (walau kepuasan kita dapatkan). menyikapi hal ini, dari abang sendiri bagaimana ya?. saya mau tau banget nihh bang:).
Sejak aku lulus SMA, aku tak tinggal di Pancurbatu lagi, bukan Medan. Lulus kuliah di ITB, kerja di berbagai perusahaan minyak di Indonesia dan luar Indonesia sebagai konsultan. Cukup lama aku tinggal di beberapa negara lain. Namanya bujangan, mana pernah nabung Ndo. Kalau masih mudah, nikmati hidup saja dan cari pengalaman. Nabung itu tidak memecahkan masalah keuangan karena inflasi yang tinggi. Banngun network untuk bangun bisnis sendiri jauh lebih baik. Selagi muda, cari pengalaman lah. Kalau di rumah saja, nabung terus…..Bah, jadi katak dalam tempurung kita….hehehe.. reards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
ohh.. bukan Medan tohh ya. tapi tetap kampung dong bang. wah.. hebat juga Rj-Minyak. semoga makin berkibar. terimakasih masukannya, betul selagi muda akan lebih banyak mencari pengalaman. ya maklum bang kalo orang Indo khususnya halak hita selalu mikirin kekyaan aja. dengan mengesampingkan kepuasan batin. jadi tinggalnya abang sama istri di Jakarta dong ya?
Khususnya buat yang sudah berkeluarga, ada sedikit perasaan bebas.
Sumpah yah, bikin panas dingin bacanya. Udah ah, gak mampu komen panjang-panjang. Masalah sex soalnya. #HalahModus
Terimakasih Aiya….Soal seks memang selalu bikin panas dingin…..:-)
regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
________________________________
Gue banget tuh…. tpi gue baru kelas lokal, pengen nyoba “barang impor” deh jadinya terutama yg made in Japan…..
Yo wis…nanti dicoba kalau jalan ke luar negeri….:-). regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
hmmmm ini toh makna “sebenarnya” dari mencicipi cita rasa lokal. Maaf, nggak bisa koment panjang, masalh sex soalnya :))))
Ya begitulah Mak…hehehe…….Cita2 orang traveling itu kan cem-macem….:-) regards J.E Ginting https://ginting.wordpress.com/
Anjir nigga aja dihajar wkwkwkw
Iihhhhh lucu banger back blog INI..mau ah gimana caranya soalnya blm nekat hehehr