Konten Sensor Buku “TIA” Di Dalam Blog “Travel X”


Aku menulis postingan ini untuk menghilangkan sedikit rasa penasaran teman-teman yang sudah membaca bukuku tetapi masih ingin tahu konten non sensor.  Bagi teman-teman yang sudah tahu soal adanya konten naskah yang non sensor, rasa penasaran pasti menggelayuti hati dan pikiran. Untuk teman-teman yang hanya membaca buku dan tidak terkoneksi melalui media sosial mungkin tak sadar dengan hal ini. Jika teman-teman pembaca setia blog dan juga sudah membaca buku, sepertinya bisa mendeteksi konten-konten yang disensor ada di dalam  blog “Travel X”.

Aku memang sengaja menulis konten-konten naskah sensor itu dalam bentuk postingan dalam blog karena aku sudah yakin cerita-cerita yang sedikit nyerempet ini bakal di sensor. Aku sudah pengalaman dengan calon penerbit sebelumnya yang tidak berani menaruh konten ini di dalam naskah buku sehingga buku tak jadi terbit setelah menunggu sampai tiga tahun. Jadi, aku pikir lebih baik kutaruh di blog “Travel X” supaya teman-teman juga bisa terpuaskan dan mengerti alur cerita sebenarnya dari perjalananku.

Buku TIA

Buku TIA

Konten sensor pertama dari buku “This is Africa” bercerita tentang pengalamanku di Mesir. Di dalam naskah buku, seharusnya konten sensor ini jadi dua buah judul karena memang berasal dari dua event yang berbeda, tetapi di blog aku bikin jadi satu judul “Secangkir Kopi Dan Seribu Pertanyaan Tentang Seks”. Event pertama dari postingan blog “Secangkir Kopi Dan Seribu Pertanyaan Tentang Seks” terjadi beberapa jam setelah aku pulang dari snorkeling yang berdarah-darah di Blue Hole, Dahab karena dihantam karang-karang yang tajam. Di buku TIA,  snorkeling berdarah-darah ini aku ceritakan pada Bab I Mesir dengan judul “Orang Kampung Snorkeling”,  pada halaman 32-35. Setelah pulang dari snorkeling, aku mencari makan bersama Kwan dan bertemulah kami dengan seorang manager di sebuah restoran di Dahab bernama Ahmed. Dia punya rasa ingin tahu yang dalam soal seks. Kisah pertemuanku dengan Ahmed inilah yang kuceritakan di postingan blog “Secangkir Kopi Dan Seribu Pertanyaan Tentang Seks” sebagai event yang pertama.

Event kedua dalam postingan blog “Secangkir Kopi Dan Seribu Pertanyaan Tentang Seks” adalah ketika aku bertemu dengan Said di Luxor. Dia ngakunya seorang guru, tapi nanya soal seks dengan sangat vulgar. Seharusnya kisah pertemuanku dengan Said ini menjadi sambungan dari kisah “Senyum Terindah Hari Ini” di  Bab I Mesir, halaman 159 -161.

Konten sensor buku TIA berikutnya yang kumasukkan di dalam blog adalah “Pelacur Dari Dar”. Seharusnya postingan ini dalam buku TIA ditaruh di dalam Bab II Tanzaia setelah judul  “Mencari Negara Tujuan Berikutnya Di Afrika” di halaman 261-265.

Ketiga kisah yang telah kuceritakan di blog “Travel X” ternyata tidak lolos sensor karena dianggap terlalu vulgar. Sedikit aneh memang karena tak ada konten porno di dalamnya, tetapi begitulah kenyataannya. Semoga, dengan  beberapa penjelasan di postingan ini, teman-teman pembaca buku “This is Africa” tidak terlalu penasaran lagi soal “konten sensor” buku TIA.  Menang hanya sebagian konten yang disensor yang kutaruh di dalam blog karena menurutku ada hal-hal yang memang tak perlu muncul di permukaan. Bisa berabe nanti urusannya. Biarlah hal tersebut tetap menjadi rahasia penulis…….:-).

Copyright: Jhon Erickson Ginting

Sumber: Pengalaman Pribadi