Perjalananku di Kenya Dalam Gambar


Travel di sebuah negara yang sedang dilanda konflik etnis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kira-kira begitulah hal yang kualami ketika masuk ke Kenya di bulan April 2008. Aku menyeberang dengan menggunakan bus umum dari perbatasan Kenya-Tanzania di desa Taveta menuju kota Mombasa melewati Tsavo National Park.

Taveta, Tanzania-Kenya Border

Desa Maasai Di Tsavo National Park

Aku hanya bertahan tiga hari di Mombasa dan hanya satu foto yang kuhasilkan di kota ini, yaitu foto mombasa Memorial Cathedral yang arsitekturnya mirip dengan mesjid. Setelah serangan anak-anak jalanan Mombasa terhadapku, aku berpikir pergi dari kota ini adalah pilihan yang terbaik.

Mombasa Memorial Cathedral, Satu-satunya objek yang kupotret di Mombasa

Dari kota Mombasa aku menuju kota Nairobi yang terkenal keangkerannya sebagai kota Rampok dengan bus malam. Naik bus malam sudah lumayan horor bagi yang tidak terbiasa dengan tentara yang membawa senjata ke dalam bus. Tiga hari berada di kota ini, aku diincar beberapa kali oleh penipu, perampok, dan gelandangan. Situasi Kenya yang lagi rusuh dan bahaya perampokan membuatku sedikit bingung kapan harus mengeluarkan kamera pada saat yang tepat. Beberapa teman traveler mengalami perampasan kamera di siang bolong di Nairobi. Aku jadi berpikir dua kali untuk mengambil foto-foto di negara ini. Foto yang kuhasilkan di kota ini hanyalah foto pertunjukan tari-tarian di sebuah sasana budaya di pinggiran kota Nairobi…:-p.

Salah Satu Tarian Suku Di Kenya

Tarian Suku Di Kenya

Perjalanan kulanjutkan ke perbatasan Kenya-Uganda di Busia, dan berakhirlah perjalananku di Kenya. Sebuah perjalanan yang singkat di negeri yang sedang di landa konflik saat itu.

Busia, Kenya-Uganda Border

Copyright Photo: Jhon Erickson Ginting