Bebas Visa dan Visa On Arrival Untuk Pemegang Paspor Indonesia


Sebagian besar informasi visa ini adalah hasil dari pengalaman perjalananku sendiri ke Afrika, Timur Tengah dan Asia kecuali untuk visa Oceania dan Amerika Selatan.  Aku mencari setiap link dari wikipedia dan Google  search untuk lebih meyakinkan para pembaca.  Sampai saat ini aku baru mendata 43 negara yang bisa memberikan fasilitas bebas visa, visa on arrival, dan pengurusan visa tanpa status permanen residen di negara tertentu kepada pemegang paspor Indonesia. Kebanyakan negara-negara yang memberi fasilitas ini adalah negara-negara dunia ketiga di Asia, Oceania, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan. Seiring dengan waktu mungkin jumlahnya akan bertambah. Sebelum travelingAda baiknya menghubungi KBRI di negara-negara tersebut (kalau ada)  atau kedutaan negara yang mau dituju untuk mendapatkan informasi terakhir tentang visa karena mungkin saja peraturan berubah.

Negara-Negara Bebas Visa

Ada 11 negara yang diketahui memberikan bebas visa ke pemegang paspor Indonesia. Ke-11 negara ini adalah: Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Peru, Chili, Macao, Hongkong, Maroko, Brunei Darussalam, dan Vietnam. Sampai saat ini belum ada perubahan soal bebas visa  untuk pemegang paspor Indonesia ke negara-negara ini.

 Sebenarnya ada  3 negara lagi yang memberikan fasilitas bebas visa diluar negara-negara oceania:

  1. Ekuador. Ekuador punya objek turis yang terkenal yaitu Kepulauan Galapagos. Website pemerintah Ecuador   http://www.ecuadorexplorer.com/html/immigration.html menjelaskan tentang informasi bebas visa ini.
  2. Republik Dominica. Negara ini memberi fasilitas bebas visa kepada setiap orang dengan syarat-syarat yang sedikit aneh. Syarat-syaratnya: harus menjadi bonafide turis, tiket PP (wajar), dan harus bisa meyakinkan petugas imigrasi kalau  kita  tak  berniat  tinggal  di  negara  mereka. Bebas visa diberi selama 21 hari. Link  soal bebas visa Republic Dominica bisa dilihat di: http://dominica.gov.dm/services/what-are-the-entry-requirements-for-the-commonwealth-of-dominica/do-i-need-a-visa-to-enter-into-dominica
  3. Laos. Negara ini baru beberapa bulan yang lalu memberlakukan bebas visa.
  4. Jepang. Negara ini juga baru akhir tahun 2014 memberikan bebas visa kepada pemegang paspor Indonesia. Informasi soal bebas visa ini bisa dilihat di website kementrian luar negeri Indonesia: http://www.kemlu.go.id/Pages/Highlights.aspx?IDP=126&l=id Syaratnya, paspor Indonesia yang diterbitkan berjenis e-paspor atau paspor elektronik/biometrik. Cara membuat paspor ini bisa dilihat di link: http://www.skyscanner.co.id/berita/cara-membuat-e-paspor-di-indonesia

Negara-Negara Pemberi Fasilitas Visa on Arrival.

Kalau negara-negara yang memberikan fasilitas Visa on Arrival kepada pemegang paspor Indonesia aku rasa cukup banyak. Jadi mungkin negara-negara ini bisa menjadi pilihan juga untuk dijelajahi.

  1. Timor Leste.
  2. Kamboja.   Bebas bisa mungkin hanya berlaku di bandar udara. Tanggal 19 December 2010 aku menyeberang lewat darat melalui perbatasan Moi Bic. Petugas imigrasinya tidak mengenal bebas visa. Terpaksalah aku dan istriku harus bikin visa on arrival.
  3. Nepal. Sudah banyak yang tahu soal visa on arrival Nepal. Informasi bisa dilihat di:  http://www.immi.gov.np/
  4. Iran. Syarat visa on arrival Iran dan aplikasi bisa dilihat di: http://www.iranianvisa.com/uponarr.htm . Saya pernah tanya kedutaan Iran di Jakarta dan mereka bilang tidak perlu sponsor untuk apply visa on arrival Iran untuk kunjungan selama 15 hari                  
  5. Oman (30 hari). Oman memberikan visa on arrival juga. Tak banyak yang tahu. Infonya bisa dilihat di: http://www.rop.gov.om/english/HowDoI3.asp
  6. Yordania (30 hari). Aku tiga kali ke Yordania dan tak satupun memakai visa. Kalau ragu informasi visa Yordania bisa dilihat di:  http://international.visitjordan.com/generalinformation/entryintojordan.aspx
  7. Kenya (3 bulan, USD 50). Informasi visa on arrival Kenya bisa dilihat di:http://kenyaembassystockholm.com/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=45&limit=1&limitstart=1. Notes: Bulan April 2008 yang lalu aku masuk Kenya lewat Taveta (perbatasan Tanzania-Kenya) dan diberikan fasilitas Visa on Arival. Untuk mengkonfirmasi bisa dikontak KBRI di Kenya di indonbi@indonesia.or.ke
  8. Tanzania (3 bulan, USD 50). Website: http://www.tanzaniaconsul.com/visa.html. Aku pertama kali masuk Tanzania dengan mengurus visa di Mesir February 2008. Aku masuk kedua kali ke Tanzania bulan April 2008 dengan fasilitas Visa on Arival di Julius Nyerere International Airport.
  9. Zimbabwe. Kalau mau jadi milyuner untuk sementara mungkin Zimbabwe pilihan yang tepat mengingat negara ini barusan mengalami inflasi sampai jutaan persen. Visa on arrival Zimbabwe untuk pemegang paspor Indonesia bisa dilihat di website: http://web.archive.org/web/20071214044236/http://www.zimfa.gov.zw/visa/visa01.htm
  10. Seychelles. Negara pulau di Samudera Hindia yang terletak di timur Afrika. Syarat dan ketentuan bebas visa di negara ini bisa dilihat di: http://www.seychelles.travel/en/plan_your_visit/entry_formalities.php
  11. Madagascar. Madagascar memberlakukan visa on arrival bagi setiap negara asal tidak melebihi masa tinggal 90 hari. Syarat lain adalah bukti tiket keluar dari Madagascar. Link soal visa on arrival Madagascar bisa dilihat di website: http://www.madagascar-consulate.org/visainfo.html
  12. Turki. Negara ini baru saja memberikan fasilitas visa on arrival. Informasinya bisa dilihat di website kementrian luarga negeri Turki http://www.mfa.gov.tr/visa-information-for-foreigners.en.mfa. Kalau ada pertanyaan lebih lanjut soal visa Turki coba lihat komen-komen dibawah soal harga visa dan sebagainya. Harga visa $ 25.
  13. India. Visa on Arrival 30 hari mulai 25 Desember 2011. Harga visa 60 dollar. Dulu saya masuk India masih bayar. Soal visa on arrival 30 hari ini bisa dicheck langsung di website Kedutaan India di Indonesia http://indianembassyjakarta.com/visa_tvoa.html
  14. Kyrgystan (Kyrgistan). Visa Kyrgystan ternyata bisa didapatkan secara on arrival juga untuk 30 hari masa tinggal. Aku sudah melakukan research di beberapa kedutaan dan departemen luar negeri negara ini. Link tentang visa on arrival Kyrgystan untuk pemegang paspor Indonesia bisa dilihat di: http://www.kyrgyzconsuae.org/en/visas/
  15. Haiti. Aku belum pernah ke Haiti tetapi kedutaan mereka di Washington bahwa cuma tiga negara yang perlu mengurus visa sebelum masuk ke Haiti dan Indonesia tidak termasuk. Info Visa on Arrival Haiti bisa dilihat disini:  http://www.haiti.org/files/Tourist%20visas.pdf
  16. Armenia. Aku mengadakan sedikit penelitian kecil sebelum menaruh Armendia dalam daftar. Di website kedutaan Armenia memang tidak disebutkan negara-negara yang mendapatkan fasilitas visa on arrival, tetapi website ini dengan jelas memberi list negara-negara yang bebas visa masuk ke negara ini: http://uk.mfa.am/u_files/file/consulate/Who%20needs%20visa%20ENG.pdf. Sedangkan negara-negara yang harus mendapat invitation letter sebelum masuk ke negara ini bisa dilihat dihttp://uk.mfa.am/u_files/file/consulate/invitationonlyeng.pdf. Di kedua list ini, Indonesia tak termasuk di dalamnya. Negara-negara yang tidak masuk kedalam kedua list ini bisa apply visa on arrival atau e-visa yang bisa dibayar langsung. Aku pernah mencoba e-visa Armendia di website kementrian dalam negeri Armenia: https://evisa.mfa.am/pls/dbms/evis_n.put_application_p0. Ada pilihan visa turis untuk 21 hari dan 4 bulan. Selamat mencoba.

Negara-Negara yang Visanya bisa diurus di negara lain tanpa status permanen residen.

Aku bisa mendapatkan visa negara-negara tertentu dengan mengurusnya di suatu negara tanpa status permanen residen. Tidak banyak negara yang memberikan fasilitas ini kepada pemegang paspor Indonesia. Aku sebenarnya coba-coba saja dan terus terang prosesnya jauh lebih mudah daripada ngurus di Indonesia. Sebenarnya paling mudah mendapatkan visa dengan cara seperti ini kalau permohonan visa dilakukan di negara tetangga dari negara yang mau kita tuju. Ada 8 negara dibawah yang permohonan visanya aku lakukan di negara lain tanpa status permanen residen.

  1. Mesir. Negara ini cukup murah memberikan visa kepada pemegang paspor Indonesia terutama kalo kita mengurusnya di negara yang lebih maju. Harga visa sekitar USD 25. Saya mengurus visa mesir di Turki dan Tanzania. Mengurus visa di Turki jauh lebih mudah dan 1 hari selesai, sedangkan di Tanzania perlu 3 hari. Notes: Berdasarkan informasi terakhir yang saya dapat, visa Mesir semakin sulit didapatkan karena banyaknya orang Indonesia yang memanfaatkan kemudahan visa Mesir ini untuk bekerja secara ilegal di Mesir.
  2. Uganda. Aku mengurus visa Uganda di Nairobi Kenya seharga USD 50. Jangan katakan kalo tujuan selanjutnya ke Rwanda, mereka cenderung menolak memberikan visa.
  3. Rwanda. Visa Rwanda aku urus di Uganda. Tidak susah, harus bayar pakai uang Uganda, 2 hari beres. Harga visa USH (Uganda Shilling) 110.000 atau sekitar USD 50.
  4. Malawi. Tidak sulit mendapatkan visa Malawi walaupun cukup mahal (USD 70) dan ada sedikit proses wawancara. Aku mengurus visa Malawi di Kedutaan Malawi Dar Es Salaam Tanzania.
  5. Syria. Visa Syria bisa didapatkan asal mendapatkan surat rekomendasi dari KBRI di negara kita mengurus visa. Aku mengurus visa Syria (Suriah) di Kedutaan Turki Ankara. Harga visa sekitar USD 60, 1 hari langsung jadi. Notes: Pengurusan ini terjadi sebelum perang di Syria terjadi. 
  6. Myanmar. Paling mudah kalau mengurus di Kedutaan Myanmar di Bangkok dan Kuala Lumpur asal pada saat mengurusnya dilampiri tiket pulang. Aku pernah mengurus visa Myanmar di Kuala Lumpur tapi  tak jadi pergi.
  7. Mozambique (Mozambik). Kalo ngurus visa di Malawi harganya 6900 Kwaca (USD 60). Di Tanzania harga visa USD 40. Kalau mau Visa on Arival harus melalui airport. Aku mengurus visa Mozambique (Mozambik) di Kedutaan Malawi Dar Es Salaam, Tanzania.
  8. Zambia. Zambia merupakan negara miskin yang sombong. Indonesia termasuk negara yang dikategorikan harus mendapat persetujuan dari Lusaka (Ibu Kota Zambia) untuk urusan permohonan visa. Mengurus visa Zambia lebih mudah jika dilakukan negara tetangganya seperti Tanzania dan Malawi, tetapi jeleknya kita harus nungu visa selesai dalam 2 minggu. Selama 2 minggu itu visa dikirim ke Lukhasa untuk mendpatkan approval dari kantor imigrasi Zambia. Harga visa sekitar USD 60.
  9. Sri Lanka. Sri Lanka tak lagi bebas visa kecuali untuk anak dibawah usia 12 tahun, tapi visa langsung visa diurus secara online dan dalam 24 jam visa langsung diberikan. Untuk informasi dan apply visa secara online bisa klik di link: http://www.visaconnect.com/acatalog/visitor_eta_srilanka.html

Selain ke-8 negara ini mungkin masih banyak negara-negara yang visanya bisa diurus di negara-negara tertentu tanpa harus jadi permanen residen, tapi sayangnya aku belum pernah ke negara-negara yang lain tersebut.

Visa Negara-Negara Oceania

Negara-negara di Oceania belum pernah saya masukin tapi dari beberapa sumber yang saya dapat dari hasil pencarian di internet, negara-negara di kawasan ini memberikan fasilitas visa on arrival dan bebas visa (Fiji) kecuali Guam. Guam tidak lagi termasuk yang memberi kemudahan visa bagi pemegang paspor Indonesia karena sejak 28 November 2009, Pemerintah Amerika serikat telah mengeluarkan Indonesia dari negara yang mendapat Visa Waiver Program. Website rujukan mengenai hal tersebut bisa dilihat di: http://www.visitguam.org/Runtime/VisaRequirements.aspx

  1. Maldives atau Maladewa dalam bahasa Indonesia.  Masuk ke Maldives (Maladewa) tidak perlu visa. Bisa dilihat di website  http://www.immigration.gov.mv/index.php/entry-to-maldives.html
  2. Samoa. http://www.samoaimmigration.gov.ws/visitors/
  3. Fiji. http://www.immigration.gov.fj/index.php?option=com_content&view=article&id=19&Itemid=36
  4. Palau. http://www.palauembassy.com/Travel.htm
  5. Micronesia. http://www.visit-fsm.org/visitors/entry.html
  6. Republic Marshal Islands. http://www.rmiembassyus.org/Visiting%20RMI/GUIDEBOOK.pdf (hal. 3)

Sumber: Sebagian Besar Pengalaman Pribadi dan pencarian di berbagai website.