India Daily Massage


Aku pergi ke Mumbai India awalnya bukan karena sengaja traveling tetapi gara-gara ada interview kerjaan disana. Karena interview cuma sehari, aku memanfaatkan sisa hari untuk traveling keliling Mumbai. Kalau tadi belum punya istri, aku pasti sudah ngeluyur keliling India…..:-p

Berdasarkan informasi dari Wikitravel kereta api adalah cara termudah untuk keliling Mumbai. Dengan modal peta Mumbai yang baru kubeli, aku dan temanku yang sama-sama dari Indonesia langsung mencoba keliling Mumbai naik kereta api. Hotel kami sangat dekat dengan airport dan stasiun kereta yang terdekat adalah stasiun Andheri. Stasiun kereta Andheri yang juga dekat dengan pasar dan terminal bus sangat padat dijubeli oleh puluhan ribu manusia. Baru kali ini aku melihat begitu banyak manusia di stasiun kereta. Banyaknya manusia di stasiun ini cuma bisa dikalahin sama banyaknya manusia di stasiun-stasiun kereta di Jakarta saat mudik lebaran.  Di China saja aku tidak ketemu manusia  sebanyak ini di stasiun kerta. Padahal saat itu bukan jam kerja. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa padatnya manusia pada saat jam-jam kerja. Petugas hotel tempat kami menginap menyarankan kami untuk tidak pergi dibawah jam 10 pagi.

 Aku berinisiatif membeli tiket kereta untuk berdua. Karena tak mengerti soal sistem tiket kereta api di India aku asal membeli tiket saja. Aku dan temanku langsung terburu-buru menuju line kereta jurusan Colaba. Manusia yang memadati jembatan dan tangga menuju line kereta membuat kami sedikit tersendat.. Kami mengantri dengan penduduk Mumbai yang lain. Beberapa menit mengantri aku menyaksikan pemandangan yang tidak jauh berbeda di stasiun kereta di Jakarta. Manusia saling berdesak-desakan dan saling sikut untuk bisa masuk dan paling tidak menggantung di pintu gerbong. Hal ini tidak berlaku hanya bagi pria saja. Di gerbong khusus wanita kasusnya juga sama. Aku sampai tak tega melihat ibu-ibu denga pakaian sari ketat menggantung di pintu gerbong. What a life…!!! Sayang aku tidak bisa menayangkan foto-foto karena card kameraku rusak.

Tak Jauh Beda Dengan Kereta Di Jakarta

Kami hanya perlu 10 menit untuk menunggu kereta kami dan kami berdua langsung loncat ke gerbong yang tidak terlalu penuh. Baru saja kami masuk ke dalam gerbong, seseorang menghampiri kami dan menanyakan tiket kami. Kami menujukkan tiket kami kepadanya padahal dia bukan petugas. Dia bilang kalau kami naik gerbong yang salah. Gerbong yang kami naiki adalah gerbong VIP sedankan tiket yang kami beli tiket ekonomi. Tak berapa lama petugas kereta mendatangi kami. Orang yang menanyakan tiket kami tadi lalu ngobrol si kondektur dan keputusannya di stasiun berikutnya kami harus pindah ke gerbong ekonomi. Tiada pengecualian buat turis. Sudah untung kami tidak didenda.

Gerbong kelas ekonomi memang super duper padat. Aku dan temanku masih beruntung bisa masuk ke tengah. Kami tidak bisa bergerak sama sekali di dalam kereta.  Di Mumbai, orang yang tujuannya jauh pasti akan mencari tempat di tengah sedangkan yang tujuannya dekat akan berada di dekat pintu. Soal beginian orang India lebih maju dari orang Indonesia yang tujuannya jauh maupun dekat selalu maunya berdiri dekat pintu….:-p. Di dalam gerbong ekonomi ini kami baru benar-benar merasakan naik kereta api ala India. Bau segala bau yang bisa membunuh selera makan bercampur aduk. Aku dan temanku hanya bisa senyum nyengir kuda menikmati padatnya gerbong ekonomi.

"India Daily Massage"

Dua hari berikutnya kami selalu naik gerbong VIP tetapi kepadatannya tidak jauh berbeda dengan gerbong ekonomi di jam-jam sibuk. Kami juga terpaksa menikmati berbagai aroma bau badan manausia di gerbong ini. Di malam terakhir kami di Mumbai, seorang penumpang lokal menyapa kami. Dia bertanya soal tiket kami lagi. Dan kami menyakinkan dia bahwa tiket kami adalah tiket kelas VIP. Dari sekedar menyapa soal tiket, kami melanjutkan obrolan. Aku menjelaskan alasan kami naik gerbong kelas VIP karena gerbong kelas ekonomi sangat padat dan hampir mustahil untuk dimasuki oleh penumpang tidak berpengalaman seperti kami.  Dia lalu memberikan tips naik kereta di Mumbai. Dia menyarankan untuk tidak merasa tersinggung kalau didorong ataupun kena sikut karena orang Mumbai tidak merasa tersinggung dengan hal tersebut. Dia bilang orang India sudah sangat terbiasa dengan keadaan di dalam kereta yang padatnya luar biasa setiap hari.

 “We just make fun of it and we call it Indian Daily Massage (Kami buat santai saja dan kami menamakannya Pijat Harian ala India),” kata si India memberi tip bertahan hidup di kereta api Mumbai. Yup, dia memang benar. Lagian hidup sudah susah, ngapain dibuat makin susah….:-p.

Copyright: Jhon Erickson Ginting

Copyright Photo’s: http://www.themumbaicity.com  (pakai foto orang lain karena kamera gua rusak pas di Mumbai…..:-p)                  

Sumber: Pengalaman Pribadi